Senin, 30 November 2015

ETIKA PROFESI AKUNTANSI



Kode etik profesi akuntansi adalah suatu peraturan yang diterapkan bagi para profesi akuntansi. Kode etik profesi akuntansi ini sangat penting karena untuk mencegah terjadinya kecurangan (fraud). Dalam dunia lembaga akuntansi, seorang akuntan profesional harus memiliki Etika Profesi Akuntansi. di Indonesia, kode etik ini di gawangi oleh organisasi profesi akuntansi, Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ), Tujuan dari kode etik profesi akuntansi ini diantaranya adalah:
1.      Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
2.      Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3.      Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
4.      Untuk meningkatkan mutu profesi.
5.      Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
6.      Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7.      Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8.      Menentukan baku standar

A.    Kode Prilaku Profesional
Dalam hal etika, sebuah profesi harus memiliki komitmen moral yang tinggi yang dituangkan dalam bentuk aturan khusus. Aturan ini merupakan aturan main dalam menjalankan atau mengemban profesi tersebut, yang biasa disebut sebagai kode etik. Kode etik harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi yang memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat dan merupakan alat kepercayaan bagi masyarakat luas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap profesional wajib mentaati etika profesinya terkait dengan pelayanan yang diberikan apabila menyangkut kepentingan masyarakat luas.
Seorang auditor bisa dikatakan profesional apabila telah memenuhi dan mematuhi standar-standar kode etik yang telah ditetapkan oleh IAI, antara lain:
·         prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh IAI yaitu standar ideal dari perilaku etis yang telah ditetapkan oleh IAI seperti dalam terminologi filosofi,
·         peraturan perilaku seperti standar minimum perilaku etis yang ditetapkan sebagai peraturan khusus yang merupakan suatu keharusan,
·         inteprestasi peraturan perilaku tidak merupakan keharusan, tetapi para praktisi harus memahaminya, dan
·         ketetapan etika seperti seorang akuntan publik wajib untuk harus tetap memegang teguh prinsip kebebasan dalam menjalankan proses auditnya, walaupun auditor dibayar oleh kliennya.

B.     Prinsip Etika Profesi Akuntan
Prinsip Etika memberikan dasar kerangka bagi Aturan Etika yang mengatur suatu pelaksanaan jasa profesionall oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres serta berlaku untuk seluruh anggotanya, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan mengikat hanya kepada anggota Himpunan yang bersangkutan. Interpretasi Aturan Etika adalah interpretasi jang ditetapkan oleh Badan yang di bentuk oleh Himpunan setelah mendengarkan/memerhatikan tanggapan dari anggota dan juga pihak berkepentingan yang lain, digunakan sebagai panduan menerapkan Aturan Etika tanpa bermaksud untuk membatasi lingkup dan juga penerapannya.
1.      Tanggung Jawab Profesi.
Ketika melaksanakan tanggungjawabnya sebagai seorang profesional, setiap anggota harus mempergunakan pertimbangan moral dan juga profesional didalam semua aktivitas/kegiatan yang dilakukan..
2.      Kepentingan Publik,
Setiap anggota harus senantiasa bertindak dalam krangka memberikan pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan yang diberikan publik, serta menunjukkan komitmennya sebagai profesional.
3.      Integritas
Guna menjaga dan juga untuk meningkatkan kepercayaan publik, tiap tiap anggota wajib memenuhi tanggungjawabnya sebagai profesional dengan tingkat integritas yang setinggi mungkin
4.      Obyektivitas
Tiap individu anggota berkeharusan untuk menjaga tingkat keobyektivitasnya dan terbebas dari benturan-benturan kepentingan dalam menjalankan tugas kewajiban profesionalnya
5.      Kompetensi dan sifat kehati hatian profesional
Tiap anggota harus menjalankann jasa profesional dengan kehati hatian, kompetensi dan ketekunan serta memiliki kewajiban memepertahankan keterampilan profesional pada tingkatan yang dibutuhkan guna memastikan bahwa klien mendapatkan manfaat dari jasa profesional yang diberikan dengan kompeten berdasar pada perkembangan praktek, legislasi serta teknik yang mutahir.
6.      Kerahasiaan
Anggota harus menghormati kerahasiaan informasi selama melaksanakan jasa profisional dan juga tak boleh menggunakan ataupun mengungkapkan informasi tersebut jika tanpa persetujua terlebih dahulu kecuali memiliki hak ataupun kewajiban sebagai profesional atau juga hukum untuk mengungkapkan informasinya.
7.      Perilaku Profesional
Tiap anggota wajib untuk berperilaku konsisten dengan reputasi jang baik dan menjauhi kegiatan/tindakan yang bisa mendiskreditkan profesi.
8.      Standar Teknis
Anggota harus menjalankan jasa profesional sesuai standar tehknis dan standard proesional yang berhubungan/relevan. tiap tiap anggota memiliki kewajiban melaksanakan penugasan dari klien selama penugasan tersebut tidak berseberangan dengan prinsip integritas dan prinsip objektivitas
Dalam kode etik yang telah disebutkan pada Etika Profesi Akuntansi sudah diatur bagaimana para akuntan harus bertindak. Namun pada kenyataan, penyimpangan oleh para akuntan banyak terjadi. Penyimpangan penyimpangan yang dilakukan tentu saja berdampak buruk terhadap nama baik ataupun kredibilitas akuntan dimata publik.

Sumber :
http://firyalekaagustya.blogspot.co.id/2015/01/kode-etik-profesi-akuntansi_12.html

Senin, 02 November 2015

BASIS TEORI ETIKA BESERTA CONTOH



1.      Basis Teori Etika
1.      Etika Teologi
Berasal dari kata yunani. Telos berarti tujuan. Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai atau berdasarkan akibat dari tindakan tersebut. Aliran etika teologi terbagi menjadi dua, yaitu :
a)      Egoisme Etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya untuk mengejar tujuan pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Egoisme ini baru menjadi serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yang bersifat vulgar.
Contoh :
David adalah seorang juragan burung yang kaya raya, setiap dia melihat burung yang bagus pada seseorang, ia selalu menawarkan burung tersebut dengan paksa, walaupun burung itu tidak di jual oleh pemiliknya, David tetap memaksa untuk membelinya dengan segala cara.
b)      Utilitarianisme
Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Prinsip dasar utilitarianisme adalah :
a. Manfaat terbesar bagi jumlah orang terbesar diterapkan pada perbuatan
b. Aturan membatasi diri pada justifikasi aturan-aturan moral
          Contoh :
Dwi adalah seorang ahli reparasi komputer. Dalam usahanya dia tidak sekedar memperbaiki komputer pelanggannya saja, dia juga memberikan tips dan trik kepada pelanggannya, sehingga pelanggannya pun mendapatkan ilmu tentang komputer. Jadi pelanggannya mungkin suatu saat nanti dapat memperbaiki komputernya sendiri.
2.      Deontology
Istilah deontology berasal dari kata yunani yaitu deon yang berarti kewajiban. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Ada tiga prinsip yang harus di penuhi :
1. Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus di jalankan berdasarkan kewajiban
2. Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung tercapainya tujuan dari tindakan itu tergantung pada kemauan baik yang mendorong sesorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai tindakan itu sudah dinilai baik.
3. Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip tersebut, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hokum moral universal.
     Contoh :
Benga memiliki seorang istri yang sedang mengandung, karena dia memiliki rasa tanggung jawab yang besar, Benga pun mencari 2 pekerjaan karena 1 pekerjaan saja tidak cukup untuk membiayai rumah sakit. Walaupun benga mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuannya, ia tetap mengambil pekerjaan tersebut.
3.      Teori Hak
Teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontology, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
Contoh :
Babay Seorang pegawai restaurant mempunyaik kewajibannya untuk melayani para pelanggannya karena profesinya sebagai pelayan. Di mata para pelanggan setia restaurant tersebut, babay adalah pelayan terbaik di restaurant tersebut, suatu ketika di dalam pengawasan manajer restaurant tersebut, kinerja Babay memang dinilai sangat baik, maka Babay berhak mendapatkan bonus gaji.
4.      Teori Keutamaan (Virtue)
Keutamaan bisa didefenisikan sebagai disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.
Contoh :
Maya merupakan sosok yang sangat disukai oleh keluarga dan teman-temannya karena dia memiliki sifat yang bijaksana, suka menolong orang, memiliki tanggung jawab, dan jujur. Sehingga orang-orang pun segan untuk menjauhi dirinya.
Sumber :
http://dinaeldianapurba.blogspot.co.id/2013/09/pengertianprinsip-prinsip-dan-basis.html

Minggu, 11 Oktober 2015

Pengertian dan Contoh Etika

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

Menurut Asmaran, Pengertian Etika adalah studi mengenai tingkah laku manusia, tidak hanya menentukan kebenaran-kebenarannya sebagaimana adanya, tetapi juga menyelidiki manfaat atau kebaikan dari seluruh tingkah laku manusia.

Pengertian Etika menurut Soergarda Poerbakawatja, Etika ialah filsafat mengenai nilai, kesusilaan, tentang baik dan buruk, kecuali etika mempelajari nilai-nilai, ia juga merupakan pengetahuan mengenai nilai-nilai itu sendiri.

Macam atau jenis-jenis dari etika
Karena sebagai suatu ilmu maka Etika terdiri atas berbagai macam-macam jenis dan juga ragamnya diantaranya :
1. Etika deskriptif
Memberikan gambaran & ilustrasi tentang tingkah laku manusia ditinjau dari nilai-nilai baik dan juga buruk serta hal-hal yang mana yang boleh dilakukan sesuai dengan norma etis, yang dianut oleh masyarakat.
2. Etika normative
Membahas & mengkaji ukuran baik, buruknya tindakan manusia, yang biasanya dikelompokkan menjadi, sebagai berikut ini:
3. Etika Umum
Membahas berbagai macam berhubungan dengan kondisi manusia untuk bertindak etis dalam mengambil berbagai macam kebijakan berdasarkan teori-teori dan juga prinsip-prinsip moral.
4. Etika khusus
Etika yang terdiri dari etika sosial, etika individu & etika terapan, pengertiannya yaitu:
  • Etika sosial adalah yang menekankan tanggung jawab sosial & hubungan antar sesama manusia dalam aktivitas yang dilakukannya.
  • Etika individu adalah lebih menekankan kepada kewajiban manusia sebagai pribadi.
  • Etika terapan adalah etika-etika yang diterapkan pada sebuah profesi 

Contoh Kasus Kehidupan Ber-Etika
Contoh 1 :
Imam adalah seorang sahabat dekat dari Aziz yang sudah lama berteman sejak kecil. Setiap kali Imam ingin meminjam barang dari Aziz, dia selalu mengambil dengan seenaknya tanpa meminta izin dahulu walaupun barang tersebut selalu dikembalikan oleh Imam.

Solusi 1 :
Hal tersebut tidak patut dijadikan dalam kebiasaan Imam, karena walaupun mereka itu adalah sahabat dekat, tetap mereka harus meminta izin terlebih dahulu dalam meminjamkan barang, agar dapat diketahui untuk apa digunakannya barang tersebut.

Contoh 2 :
Bimo mempunyai banyak teman yang selalu main kerumahnya. karena sering sekali bermain hampir setiap hari dan setiap waktu, teman-teman Bimo pun akhirnya menjadi kenal dekat dengan orang tua Bimo dan teman-teman bimo beranggapan bahwa rumah Bimo itu dianggap sebagai rumah mereka sendiri. Sehingga setiap kali salah satu temannya ingin ketempat ruangan tertentu mereka selalu saja menerobos tanpa permisi.

Solusi 2 :
Seharusnya teman-teman Bimo tidak boleh mengunjungi ruangan rumah Bimo dengan seenaknya, karena mereka tetap adalah seorang tamu yang harus menjaga sikap sopan mereka agar dapat dihormati dan dihargai oleh tuan rumah.

Sumber :
https://10menit.wordpress.com/tugas-kuliah/pengertian-etika/
http://www.pengertianpakar.com/2015/04/pengertian-etika-menurut-pakar.html#_
http://www.pengertianku.net/2014/06/pengertian-moral-dan-etika-lengkap.html

Senin, 19 Januari 2015

PENGERTIAN KARANGAN DAN JENIS KRANGAN

Pengertian Karangan dan Jenis-jenis Karangan
Bentuk karangan ada dua macam yaitu fiksi dan nonfiksi. Karangan fiksi berdasarkan cerita atau imajinasi dari pengarang. Biasanya terdapat pada novel, roman, dan cerpen. Karangan fiksi dipengaruhi oleh pandangan subjektif pengarang yang berusaha menghidupkan perasaan emosi pembaca. Bahasa yang digunakan bermakna kiasan atau bukan sebenarnya.
Karangan nonfiksi berdasarkan fakta atau kenyataan yang terjadi dalam kehidupan. Biasanya karangan nonfiksi dipakai dalam makalah, skripsi, laporan, karya ilmiah. Karangan nonfiksi bersifat makna sebenarnya (denotasi) dan tidak bermakna ganda (ambigu).
Jenis Karangan
  • Eksposisi
Karangan yang berisi penjelas tentang suatu topik denga tujuan memberi informasi tanpa harus menyimpulkan.
  • Argumentasi
Karangan yang berisi pendapat yang disertai dengan fakta atau alasan sehingga dapat dibuktikan kebenarannya.
  • Deskripsi
Karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah merasa hal tersebut.
  • Persuasi
Karangan ini dapat mempengaruhi pembaca untuk berbuatu sesuatu yang disertai penjelasan dan fakta-fakta.
  • Narasi

Karangan yang berisi rangkaian peristiwa yang berkaitan sehingga membentuk alur cerita dan memiliki tokoh, peristiwa, konflik, dan penyelesaiannya.
sumber : http://shaleholic.com/pengertian-dan-jenis-karangan/

PENGERTIAN SILOGISME

Pengertian Silogisme
Silogisme adalah jenis penalaran deduksi secara tidak langsung. Silogisme merupakan penemuan terbesar dari ahli filsafat terkenal, Aristoteles. Dalam pengertian umum, silogisme adalah suatu argument deduktif yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan. Silogisme adalah setiap penyimpulan tidak langsung, yang dari dua proposisi (premis-premis) disimpulkan suatu proposisi baru (kesimpulan). Premis yang pertama disebut premis umum (premis mayor) dan premis yang kedua disebut premis khusus (premis minor). Kesimpulan itu berhubungan erat sekali dengan premis-premis yang ada. Jika premis-premisnya benar maka kesimpulannya juga benar.

Dalam penerapannya, ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategoris, silogisme hipotesis, dan silogisme alternatif. Silogisme kategoris adalah silogisme yang terdiri dari tiga proposisi (premis) kategoris. Contoh silogisme kategoris:
  • Semua barang Elektronik membutuhkan tenaga listrik (premis mayor)
  • Laptop adalah salah satu barang elektronik (premis minor)
  • Jadi, Jadi laptop membutuhkan tenaga listrik (kesimpulan)
Silogisme hipotesis adalah silogisme yang premis mayornya berupa keputusan hipotesis dan premis minornya merupakan pernyataan kategoris. Contoh silogisme hipotesis:
  • Jika saya bangun lebih pagi saya akan berolahraga(premis mayor)
  • Hari ini saya bangun kesiangan (premis minor)
  • Maka, saya tidak berolahraga (kesimpulan).
Silogisme alternatif adalah silogisme yang premis mayornya premis alternatif, premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya, dan kesimpulannya menolak alternatif yang lain. Contoh silogisme alternatif:
  • Ayah pulang mengendarai mobil atau mengendarai motor  (premis mayor)
  • Ayah pulang membawa mobil (premis minor)
  • Berarti, ayah tidak mengendarai motor (kesimpulan)
Sumber : http://www.pengertianahli.com/2014/07/pengertian-silogisme-contoh-silogisme.html#_


Penulisan Karya Ilmiah

Pengertian Penulisan Karya Ilmiah
Karya Ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang lain sebelumnya.
Tujuan karya ilmiah agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung atau ditolak oleh pembaca.
Fungsi karya ilmiah:
Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
1. Penjelasan (explanation)
2. Ramalan (prediction)
3. Kontrol (control)
Hakikat karya ilmiah :
Mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya ilmiah :
1. motivasi dan displin yang tinggi
2. kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. kemampuan berbahasa
Sifat karya ilmiah
Formal harus memenuhi syarat :
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5. ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

Jenis-jenis karya ilmiah
umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di
lapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir
deduktif atau induktif.
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan
data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada
analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian
langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa
temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di
bidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis
mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu
temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh
penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
Manfaat Penyusunan karya ilmiah
Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya
ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan
mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog
pengarang atau katalog judul buku.
4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas
dan sistematis.
5. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.

6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

sumber : http://www.fali.unsri.ac.id/index.php/menu/42

Surat Resmi


PARAGRAF INDUKTIF DAN DEDUKTIF

Paragraf Induktif

            Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat akhir. Pola pengembangan paragraf ini yaitu khusus - umum. Paragraf dimulai dengan penjelasan bagian-bagian konkret atau khusus yang dituangkan dalam beberapa kalimat pengembang. Berdasarkan penjelasan tersebut pengarang sampai kepada kesimpulan umum yang dinyatakan dengan kalimat topik pada bagian akhir paragraf. Paragraf yang tersusun dengan cara ini disebut paragraf induktif.

                Contoh :
                Sampah yang ada di Ibu kota Jakarta ini sudah tidak dapat di kurangi dari sungai-sungai karena masyarakat di Ibu kota Jakarta masih mempunyai kebiasaan buruk yang sering membuang sampah sembarangan di sungai, sehingga Ibu kota Jakarta ini tidak heran sering terjadi banjir.

Paragraf Deduktif

                Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat pertama. Pola pengembangan paragraf ini yaitu umum - khusus. Kalimat topik dikembangkan dengan pemaparan ataupun deskripsi sampai bagian-bagian kecil sehingga pengertian kalimat topik yang bersifat umum menjadi jelas (umum-khusus). Paragraf yang cara pengembangannya seperti ini biasa kita kenal dengan paragraf deduktif.

                Contoh :

                Banjir yang sering melanda di daerah Ibu Kota Jakarta di sebabkan oleh banyaknya masyarakat kurang peduli terhadap kebersihan, kurangnya daerah resapan air, dan banyaknya gedung-gedung daripada tanaman yang ada di ibu kota Jakarta.

Sumber : http://ramaadhiputra23.blogspot.com/2015/01/deduktif-dan-induktif.html